Wednesday, January 30, 2008

Temu Warga RT 10 - RW 03, Kampung Pulo - 16 Januari 2008

Rumah Bp. Zainuri
Rabu, 16 Januari 2008 - pk.20.30

Warga yang hadir antara lain :
Bp. Ersamsu (Dewan Kelurahan)
Bp. Wawan (sekretaris RW.03)
Bp. Ansory (Wakil RW.03)
Ibu Hendriyaneffi (Ketua RT.10)
para wakil warga yang terdiri dari Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan kaum muda
Isnu (perwakilan dari CM)
Hasan, Agus (Remaja Bukit Duri)

Temu warga ini diharapkan menghasilkan Tim Kerja Warga untuk 5 program Gerakan Lingkungan Hidup-CM. Acara dibuka dengan pengantar oleh Ibu Hendriyaneffi (Ketua RT.10) :
"Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan sebelumnya yang diselenggarakan di Sanggar Ciliwung pada hari Sabtu, 12 Januari 2008 yang lalu.
Pertemuan silaturahmi tersebut dihadiri oleh perwakilan warga dari 4 RT di Bukit Duri dan 1 RT (tempat kita) dari Kampung Pulo.
Pertemuan tersebut membahas tentang persoalan-persoalan kampung yang selama ini telah menjadi keprihatinan kita bersama. Ada cukup banyak persoalan yang telah kita ungkap bersama, terus kita ringkas menjadi lima masalah besar yang memungkinkan untuk dapat kita tanggulangi bersama, yaitu: sampah, air bersih, kesehatan, pendidikan, dan gizi buruk. Sehingga pertemuan tersebut menyepakati adanya usaha bersama untuk menanggulangi lima permasalahan tersebut menjadi program kerja bersama. Untuk itu, maka dimandatkan kepada masing-masing RT agar mengagendakan temu warga guna memilih perwakilan Tim Kerja warga demi mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang telah diprogramkan bersama. Sehingga dalam pertemuan ini, saya berharap bisa terbentuk perwakilan warga yang akan menjadi tim kerja yang meliputi lima program besar tersebut".

Pak Wawan (Sekretaris RW.03):
"Terimakasih sekali atas niat baik bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut, saya berharap program tersebut bisa terlaksana dengan baik. Jika memungkinkan, diharapkan program kerja bersama ini bisa meluas ke wilayah RT-RT yang lainnya di Kampung Pulo ini. Di RW.03 ini ada enam-belas RT. Saat ini di RW.03 masih ada program kerja sama dengan ACF (LSM Internasional) untuk membangun instalasi jalur evakuasi warga pada saat banjir, kerjasama ini akan berakhir pada bulan Maret 2008.
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan untuk menaggapi program kerja bersama yang sedang kita rencanakan ini, yaitu:
Tentang Pendidikan :
o Pendidikan menjadi masalah utama di kampung ini, khususnya berkaitan dengan anak dan remaja.
o Yang umumnya menjadi kendala warga dalam mewujudkan pendidikan (sekolah formal) untuk anak dan remaja adalah persoalan ekonomi.
o Untuk mendukung pengembangan pendidikan, kami sangat berharap dengan adanya Perpustakaan. Hingga saat ini belum pernah ada perpustakaan di kampung kami.

Tentang Kesehatan :
o Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan sejak dini dari lingkungan keluarga.
o Perlu memaksimalkan potensi lokal (kearifan lokal).
o Diharapkan bisa meminimalisir pembiayaan dengan pola gerakan swadaya kesehatan.

Tentang Air bersih :
o Selama ini mayoritas warga mendapatkan air bersih untuk konsumsi berasal dari air tanah menggunakan pompa, dan sebagian kecil dari PAM. Sedangakan untuk MCK masih ada yang menggunakan air sungai.
o Dalam penggunaan air bersih perlu perlu sistem pengelolaan yang tepat, dengan tidak foya-foya (hemat air).
o Belum ada sarana sumber air bersih untuk umum (bersama).
o Saat ini ada MCK, tapi belum berfungsi sebagaimana mustinya untuk kepentingan bersama, disebabkan ada kendala di pendanaan dan belum adanya sistem kelola tepat-guna secara kolektif.

Tentang Pengolahan Sampah :
o Saat ini telah kita ketahui bersama, bahwa volume sampah semakin meningkat, sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga.
o Selama ini belum ada sistem pengolahan, sehingga warga masih membuang sampahnya ke kali.
o Rencana pengolahan sampah ini sebenarnya sudah dibicarakan berulang kali oleh warga hingga dibahas ke tingkat Kelurahan, tetapi tetap saja belum terwujud juga. Semoga saat ini bisa benar-benar terwujud

Demi terlaksananya program-program tersebut, saya berharap bisa terbentuk Pokja warga secara kolektif".


Pak Ersamsu (anggota Dewan Kelurahan dari RW.03):
"Saya sangat berterimakasih sekali dengan telah dilibatkan dalam koordinasi kerja dalam program bersama ini. Semoga bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan bersama. Akan lebih baik, kalau Sanggar juga bisa membantu semacam ini di wilayah lain di Kampung Pulo ini".

Isnu (Perwakilan Sanggar Ciliwung):
"Terimakasih dan rasa syukur yang mendalam saya sampaikan kepada seluruh warga dan pimpinannya atas pertisipasi aktif dan kerja samanya yang selama ini terbangun, sehingga tali silaturahmi ini tetap terjaga diantara kita hingga saat ini. Dengan demikian, Sanggar Ciliwung memberanikan diri dengan berinisiatif mengundang perwakilan warga dalam Pertemuan-silaturahmi antar RT (empat RT dari Bukit Duri dan satu RT dari Kampung Pulo) pada hari Sabtu 12 Januari 2008 yang lalu. Dengan hasil pertemuan seperti yang telah disampaikan oleh Ibu RT pada pengantar tadi.

Ada beberapa hal yang perlu saya usulkan untuk bisa menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan kerja tim warga, yaitu:
o Bahwa program tersebut merupakan alternatif solusi yang paling bisa kita kerjakan secara bersama-sama (gotong royong) untuk menjawab keprihatinan (persoalan) kita bersama. Sehingga manfaat dari program ini bisa dirasakan bersama dan juga dijaga / dikelola bersama, bukan personal / perseorangan.
o Kelima program tersebut merupakan gerakan bersama berbasis lingkungan hidup, yang meliputi:

Pendidikan
Yang dimaksud disini adalah pendidikan berbasis lingkungan hidup. Sederhananya, pendidikan menjadi media bagi anak-anak dan remaja untuk mengenali secara mendalam (belajar) lingkungan hidup sendiri. Diharapkan anak-anak dan remaja bisa memperbaiki pola hidupnya untuk ramah dan cinta dengan lingkungannya sendiri. Jadi, tidak mengadakan sekolah formal seperti jenjang sekolah yang ada. Bagaimana bentuk dan teknis kerjanya seperti apa... silakan nanti tim kerja terpilih mengonsep itu bersama-sama dengan tim kerja dari RT lain, termasuk dengan pendamping dari Sanggar Ciliwung.

Air Bersih
Merupakan media untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya air bersih, dengan mengenali secara mendalam kandungan-kandungan di dalamnya agar proposional bagi pemenuhan kesehatan bersama. Dengan demikian warga bisa mengelola dan menjaga secara kolektif (bersama) sumber air bersih dan penggunaannya. Bagaimana bentuk dan teknis kerjanya seperti apa... silakan nanti tim kerja terpilih mengonsep itu bersama-sama dengan tim kerja dari RT lain, termasuk dengan pendamping dari Sanggar Ciliwung.

Pengolahan sampah
Merupakan media untuk membangun kesadaran bersama tentang baik-buruknya sampah dalam keterkaitannya dengan kehidupan kita, khususnya di lingkungan kita. Diharapkan bisa terbangun kesadaran bersama, sehingga terwujud perilaku hidup yang baru, yang ramah terhadap sampah kita. Bagaimana bentuk dan teknis kerjanya seperti apa... silakan nanti tim kerja terpilih mengonsep itu bersama-sama dengan tim kerja dari RT lain, termasuk dengan pendamping dari Sanggar Ciliwung.
Dalam pelaksanaannya, pengolahan sampah jelas membutuhkan lahan yang lumayan luas. Sebagaimana kita ketahui bersama, lahan kalau di kampung seberang (Bukit Duri) jelas tidak ada, namun disini setahu saya masih ada cukup lahan tidur di dekat MCK. Nah, kira-kira bagaimana, apakah warga bisa mengusahakan lahan tersebut untuk mendukung kerja ini?

Perbaikan Gizi
Merupakan media untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya hidup sehat, secara khusus bagi kesehatan Ibu (usia produktif) dan Anak. Bagaimana bentuk dan teknis kerjanya seperti apa... silakan nanti tim kerja terpilih mengonsep itu bersama-sama dengan tim kerja dari RT lain, termasuk dengan pendamping dari Sanggar Ciliwung.

Kesehatan Warga
Merupakan media untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya hidup sehat, secara sederhana sesuai dengan potensi dan kempuan yang ada pada masyarakat (swadaya kesehatan). Telah kita ketahui bersama, bahwa sakit itu mahal obatnya. Bahkan bisa dikatakan, bahwa di Jakarta ini ”orang miskin dilarang sakit”. Sederhananya, lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Bagaimana bentuk dan teknis kerjanya seperti apa... silakan nanti tim kerja terpilih mengonsep itu bersama-sama dengan tim kerja dari RT lain, termasuk dengan pendamping dari Sanggar Ciliwung".

Seorang bapak-bapak warga :
"Menanggapi tentang kebutuhan lahan untuk mengolah sampah, ditempat kita memang ada lokasi di dekat MCK, tapi ya kita perlu “perang” dulu dengan pemiliknya, H Husein. Karena kemarin saja, sewaktu warga sedang kerja bakti membersihkan kampung pada pasca banjir awal Januari 2008 lalu, ada salah satu warga dilempari batu/tanah karena sedang memungut potongan sampah bambu yang ada di atas lahan tersebut. Disisi lain, relasi sosial antara pemilik lahan dengan warga sekitar, selama ini memang kurang baik. Pemiliknya kurang “gaul” dengan warga sekitar".

Pak Udin (warga):
"Tentang program pendidikan, kami berharap bisa dibantu mengadakan Perpustakaan di wilayah kami. Dengan demikian, nanti dalam pelaksanaannya (seluruh program), selain bantuan sarana prasarana, bagaimana dengan opersional tim kerjanya ? "

Pak Ansyori (wakil Ketua RW.03):
"Menanggapi tentang kebutuhan lahan untuk pengolahan sampah, saya sudah melakukan pendekatan dengan pemilik lahan Bp. H. Husein. Secara prinsip beliau sangat mendukung, silakan saja digunakan untuk kepentingan bersama. Jadi, adanya info tadi tentang status/keberadaan lahan tersebut yang selama ini cenderung memicu persoalan sosial (sengketa), sudah bisa saya tanggulangi dengan dialog langsung ke pemiliknya. Kebetulan saya masih ada hubungan keluarga (sepupu) dengan pemilik, Pak H Husein. Nah, teknisnya nanti kita bisa bicarakan secara khusus. Saya dan Ibu RT (Ibu Evi) siap bantu negoisasi (dialog) dengan pemiliknya, untuk pembebasannya.

Dengan adanya program kerjasama ini, saya atas nama RW, saya sangat berterimakasih, semoga program ini bisa lekas direalisasikan. Meskipun tempat tinggal saya bukan dari wilayah ini (RT.09), tapi saya sangat mendukung. Ya saya berharap kerjasama semacam ini bisa meluas ke wilayah RT lainnya di RW kita ini. Semua program tersebut, kuncinya ada pada keseriusan niat baik para warga untuk bekerja secara bersama tanpa ada maksud-maksud yang bersifat materi. Ini adalah kerja pengabdian untuk kepentingan bersama, jadi harus didasari ketulusan hati".

Isnu (Perwakilan CM):
"Terimakasih Pak Ansyori atas kerjasamanya, untuk selanjutnya pembicaraa tentang lahan untuk pengolahan sampah kita bisa bahas secara khusus nanti bersama Ibu RT dan CM.
Kepada para pimpinan warga, seperti Bapak Dekel dan RW, terimaksih atas kesediannya untuk siap mendukung melalui peran koordinasi kerjanya demi kelancaran kerja-kerja program bersama ini.
Mananggapi harapan para pimpinan (Dekel dan RW), bahwa dalam kerjasama ini kami (CM) jelas memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan. Dengan pertimbangan tersebut, maka untuk saat ini kita hanya bisa di RT ini. Kita ingin memulai dari yang kecil dulu, dengan harapan kelak keberhasilan laku-kerja ini, bisa menjadi percontohan (pilot project) bagi wilayah lain, termasuk pemerintah. Ya saya berharap, dengan program kerja bersama ini bisa memunculkan “mutiara” yang terpendam dari tanah Kampung Pulo ini. Tidak hanya banjir yang “mengorbitkan” kampung ini, tapi ada juga “Gerakan Lingkungan Hidup Berbasis Komunitas”……. Insya Alloh….!"

Selanjutnya Ibu Evi (Ketua RT.10) memimpin pemilihan tim kerja warga untuk pelaksanaan lima program kerja. Pertemuan ini menyepakati tim kerja warga, sebagai berikut:
Tim Pengolahan Sampah
1. Bp. Deni
2. Bp. Rohman
3. Bp. Rukiyat
Tim Kesehatan
1. Ibu Rukmini
2. Ibu Evi
3. Ibu Juleha
Tim Peningkatan Gizi
1. Ibu Nur
2. Ibu Yani
3. Ibu Keken
Tim Air Bersih
1. Bp. Arif
2. Bp. Suparman
3. Bp. Kaidori
Tim Pendidikan Lingkungan Hidup
1. Bp. Nurdin
2. Sdri. Riza
3. Sdr. Hadi Gunawan

Sedangkan untuk mendukung kelancaran kerja program ini, seluruh pengurus RT wajib membantu dan terlibat (berpartisipasi) secara aktif.

Demikian pertemuan kita saat ini, untuk temu warga lanjutan (antar RT) kami tunggu pemberitahuan dari sanggar. Terimakasih.
Wassallam....



No comments: