Wednesday, January 30, 2008

Temu Warga RT 05 / RW 12, Bukit Duri - 18 Januari 2008

Rumah Ibu Rita (Ketua RT 05, Bukit Duri)
Jumat, 18 Januari 2008 pk. 20.00

Pertemuan warga RT 05 terjadi tanpa perwakilan dari CM, karena waktu penyelenggaraannya bersamaan dengan pertemuan warga RT 06 dan RT 07.

Hasil rembugan warga dalam pertemuan dipaparkan Ibu Rita kepada Isnu (Perwakilan CM) sebagai berikut :

Secara perinsip warga disini sangat mendukung dan siap berpartisipasi dalam
pelaksanaan program kerja bersama ini. Hanya warga masih bingung teknisnya gimana, karena kita semua tahu kalau disini wilayahnya sangat sempit dan padat. Jadi, misalkan soal pengolahan sampah, jelas ditempat kami tidak ada tempatnya.

Isnu (Perwakilan CM) : sT
entang pengolahan sampah ini, kami sadar betul akan terbatasnya ruang/lahan disekitar kita. Maka dari itu, kita selenggarakan program ini secara bersama (terpadu) dengan RT lainnya. Dengan harapan di RT lain ada cukup lahan untuk tempat pengolahan sampah ini. Sedangkan bagaimana teknis detil kerjanya dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan (perencanaan dan konsepnya), akan dirembukkan bersama di dalam Tim Kerja Warga (gabungan antar RT) untuk Program Sampah bersama pendamping dari Sanggar Ciliwung

Ibu Rita : Pengurus di RT.05 ini masih baru, terpilih pada bulan November tahun lalu, dengan susunan pengurus semua Perempuan. Sehingga masih sedang dalam penataan kerja internal. Begitu juga kepengurusan di tingkat RW masih baru, terpilih pada bulan Desember tahun lalu. Perlu diketahui juga, bahwa Ketua RW.12 sekarang adalah Bp. Muhamad (Mumu), mantan Ketua RT.05 pada masa kerja sebelumnya. Ibu RT.05 ini, selain disibukkan dengan pembenahan kerja intern RT, juga terlibat dalam kepengurusan baru di tingkat RW.12, seperti menjadi Pengurus PKK RW.12 (yang baru dibentuk pada tanggal 17 Januari 2008 yang lalu). PKK adalah yang selama ini mengelola kerja Posyandu di tingkat RW.12. Jadi, saat ini sedang akan dilakukan peremajaan pengurus (Kader) Posyandu di RW.12 yang terbagi dalam tiga Pos.


Selama baru sekitar sebulan menjadi Ketua RT.05, wilayah ini sudah terkena musibah banjir pada awal Januari kemarin. Seperti masa-masa sebelumnya, jika ada banjir di wilayah ini langsung berdiri macam-macam bendera Posko Korban banjir (dari Ormas, LSM, Parpol, dll). Sejak kepemimpinan Ibu Rita ini, pada banjir kemarin, kebijakan yang dibuat adalah melarang berdirinya Posko-posko Korban Banjir atas nama apapun (Parpol, Ormas, LSM, dll) kecuali Posko atas nama warga RT.05 RW.12 Bukit Duri. Alasannya sederhana saja, agar bantuan yang ada bisa terkontrol, transparan, tepat sasaran, dan merata diterima para warga-korban banjir.
Termasuk sikapnya dengan Pers, Ibu Rita tidak mau menerima peliputan dari media apapun (cetak/elektronik, lokal/nasional) tanpa ada kontribusi (bantuan) langsung yang bisa bermanfaat bagi warga-korban. Jadi, kemarin banyak media yang dia tolak dan diusir dari wilayahnya, padahal beberapa sudah siap dengan perlengkapan (alat) siaran, tetap juga disuruh pergi dari wilayahnya.

Jadi, secara prinsip, kegiatan apapun dan kerja sama dengan siapapun bisa saja, asalkan benar-benar untuk pemberdayaan dan dengan identitas warga sendiri, agar warga tidak dimanfaatkan untuk popularitas dan kepentingan pihak lain.

Tentang Tim Kerja Warga secepatnya akan dibentuk, dan akan dilaporkan langsung nanti dalam Pertemuan antar RT yang akan diselenggarakan hari Minggu, 20 Januari 2008 di Sanggar Ciliwung.


No comments: