Friday, August 17, 2007

PESTA RAKYAT & PASAR RAKYAT

oleh : Deny Tjakra-Adisurja

Pesta Rakyat Bukit Duri (BD) 2007 yang diadakan dalam rangka menyongsong Hari Kemerdekaan RI ini merupakan pesta rakyat ketiga yang diselenggarakan oleh warga Bukit Duri Dipo, khususnya warga RT 06, 07 dan 08 RW 012, Kel. Bukit Duri, Kec. Tebet, Jakarta Selatan. Pesta Rakyat pertama kali diselenggarakan pada tahun 2002, kemudian pada bulan Agustus 2005. Sejak awal hingga kini, Pesta Rakyat BD dikemas sebagai suatu tatanan ruang dan waktu sesaat yang dibuat menyatu dengan tempat tinggal warga di kampung sendiri, dinamis sebagai arena bermain sekaligus wahana pameran berbagai jenis hasil produksi warga Bukit Duri. Barang-barang produksi yang juga telah menjadi sumber pendapatan rutin warga tersebut antara lain makanan dan minuman, perabot rumahtangga, berbagai jenis kerajinan mulai dari bahan kayu, karton, bambu, kertas daur ulang, manik-manik, batu akik dan kristal sampai gelar jasa tatoo serta sablon tas dan kaos.

Bukit Duri Dipo merupakan sebuah perkampungan padat di bantaran Sungai Ciliwung. Jika ditinjau dari sistem pembangunan wilayah yang selama ini dikembangkan oleh Pemda DKI Jakarta, warga kampung ini tidak hanya terpinggirkan haknya sebagai warga negara, namun juga berpotensi menjadi calon korban penggusuran. BD Dipo kini telah terkepung oleh bangunan-bangunan tinggi ruko, rukan dan mall yang siap menggusur perekonomian warga pinggiran Jakarta. Meskipun terpinggirkan, warga BD Dipo tidak berdiam diri dan membiarkan berbagai produknya “dikalahkan” oleh pasar global, bahkan bersama dengan Ciliwung Merdeka mereka berinisiatif membuat pasar hasil produksi swadaya dengan menggelar acara dua tahunan yang diberi judul “Pesta Rakyat Merdeka”. Anak-anak, remaja dan pemuda BD pun tak ketinggalan. Mereka terus bersemangat untuk belajar apapun demi kepentingan masa depan. Belajar komputer, menulis opini, membuat sinopsis, menggambar dan mewarnai, belajar bahasa Inggris, mengorganisasi diri, menolong sesama melalui Posko Bantuan Darurat warga BD Dipo terus diusahakan untuk pengembangan diri dan nilai-nilai kemanusiaan.

Sudah waktunya memikirkan dan mencari solusi bersama agar perekonomian warga pinggiran terus berjalan dan memiliki ‘pasar’ sendiri melalui ajang pasar rakyat yang terbuka bagi banyak pengunjung dari masyarakat umum. Dalam sebuah pasar tentunya ada penjual, pembeli dan suasana yang nyaman bagi pengunjung. Kenyamanan yang diasosiasikan dengan suasana ‘warung tegal’ tersebut haruslah memberikan ruang bagi semua yang terlibat untuk menggali potensi seni, kreativitas, tempat belajar dan saling bercerita pengalaman hidup secara terbuka. Namun semuanya berpulang kembali kepada warga setempat yang selayaknya menjadi inisiator dan penggerak pasar rakyat tersebut.

SIAPKAH KITA UNTUK SALING MENJUNJUNG DAN MEMBANTU MENGEMBANGKAN POTENSI WARGA BD DIPO UNTUK MENGUBAH KAMPUNG BD DIPO MENJADI “MALL” BUKIT DURI DIPO ???


Tim Kerja Pesta Rakyat Bukit Duri Dipo

No comments: